Senin, 10 Agustus 2015

Pengembangan Daerah Wisata Pantai Pangi Kabupaten Blitar

LOMBA KARYA TULIS SISWA

PENGEMBANGAN DAERAH WISATA PANTAI PANGI
KABUPATEN BLITAR


Diusulkan oleh :

Mila Sepriyani (Ketua)
NIS  6625/Angkatan 2012/2013

Putri Wulandari (Anggota)
NIS 6676 /Angkatan 2012/2013

Lia Fitriana (Anggota)
NIS 6900 /Angkatan 2013/2014


SMPN 1 GARUM
KABUPATEN BLITAR
2015


LEMBAR PENGESAHAN

Karya tulis ini diajukan untuk mengikuti  Lomba Karya Tulis Ilmiah dan Blog Competition Tingkat Pelajar Se-Kabupaten Blitar tahun 2015.
Judul Karya Tulis : Pengembangan Daerah Wisata Pantai Pangi
          Kabupaten Blitar

1.      Ketua Kelompok                      
a.       Nama Lengkap                    : Mila Sepriyani
b.      NIS                                      : 6625
c.       Sekolah                                : SMPN 1 Garum

2.      Anggota Kelompok
a.       Nama Lengkap                    : Putri Wulandari
b.      NIS                                      : 6676

3.      Anggota Kelompok:
a.       Nama Lengkap                    : Lia Fitriana
b.      NIS                                      : 6900

4.      Guru Pembimbing
a.       Nama Lengkap dan Gelar    : Lukman Hidayat, S.S.,M.Pd.
b.      NIP                                      : 19770912 200604 1 012


                                                                                                Garum, 27 Juli 2015
Menyetujui,
Guru Pembimbing                                                                   Ketua Kelompok
                                                                                   
                                                                                   

(Lukman Hidayat, S.S.,M.Pd.)                                               (Mila Sepriyani)
NIP 19770912 200604 1 012                                                 NIS 6625

Mengetahui,
Kepala SMPN 1 Garum



(Drs. Effendy Winarto, M.Pd.)
NIP 19561225 198701 1 003


SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama Ketua                  : Mila Sepriyani
Tempat, Tanggal Lahir  : Curup, 28 Oktober 1999
Sekolah                         : SMPN 1 Garum

Nama Anggota 1           : Putri Wulandari
Tempat, Tanggal Lahir  : Blitar, 26 Maret 2000
Sekolah                         : SMPN 1 Garum

Nama Anggota 2           : Lia Fitriana
Tempat, Tanggal Lahir  : Blitar, 8 Desember 2001
Sekolah                         : SMPN 1 Garum

Dengan ini menyatakan bahwa karya tulis dengan judul:
“Pengembangan Daerah Wisata Pantai Pangi Kabupaten Blitar”
Adalah benar-benar hasil karya sendiri dan bukan merupakan plagiat atau saduran dari karya tulis orang lain serta belum pernah dilombakan dan dipublikasikan dalam bentuk apapun.
Apabila di kemudian hari pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi yang ditetapkan oleh panitia Lomba Karya Tulis Ilmiah dan Blog Competition Tingkat Pelajar Se-Kabupaten Blitar berupa diskualifikasi dari kompetisi.
Demikan surat ini dibuat dengan sebenar-benarnya, untuk dapat dipergunakan bila mana diperlukan.
                                                                                                Garum, 27 Juli 2015
Guru Pembimbing                                                                   Ketua Kelompok                    
                                                           

Lukman Hidayat, S.S.,M.Pd.                                                 Mila Sepriyani
NIP 19770912 200604 1 012                                                 NIS 6625
Mengetahui,
Kepala SMPN 1 Garum



Drs. Effendy Winarto, M.Pd.
NIP 19561225 198701 1 003




KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan taufiq dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah yang berjudul “Pengembangan Daerah Wisata Pantai Pangi Kabupaten Blitar” ini dalam rangka Lomba karya Tulis Ilmiah Tingkat Pelajar SMP seKabupaten Blitar.
Dalam menyusun karya tulis ilmiah ini, tidak terlepas dari semua pihak yang telah membantu penulisan baik secara langsung maupun tidak langsung, penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1.      Bapak Drs. Effendy Winarto M.Pd, selaku kepala sekolah SMP Negeri 1 Garum.
2.      Bapak Lukman Hidayat, S.S.,M.Pd., selaku guru pembimbing .
3.      Teman-teman kelas 9 D dan 8 E di SMPN 1 Garum yang banyak membantu memberi masukan sehingga penulisan karya tulis ilmiah ini bisa berjalan lancar.
Serta semua pihak yang memberikan dorongan kepada penulis agar segera menyelesaikan karya tulis ilmiah ini, yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu.
Penulis menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca yang budiman. Semoga karya tulis ini, bisa memberi manfaat dunia dan akhirat. Amin ya Rabbal  ‘alamin.


Garum, 27 Juli 2015


Penulis



DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................      i
HALAMAN PENGESAHAN..........................................................................     ii
HALAMAN SURAT PERNYATAAN............................................................    iii
KATA PENGANTAR.......................................................................................    iv
DAFTAR ISI.....................................................................................................     v
DAFTAR LAMPIRAN.....................................................................................   vii
ABSTRAK ........................................................................................................ viii

BAB I  PENDAHULUAN
1.1    Latar Belakang Penelitian.........................................................................     1
1.2.   Rumusan Masalah ....................................................................................     2
1.3    Tujuan Penelitian ......................................................................................     2
1.4.   Manfaat Penelitian ...................................................................................     3

BAB II TELAAH PUSTAKA
2.1    Pengertian Pariwisata ...............................................................................     4
2. 2   Pengertian Pengembangan Daerah Wisata................................................     5            
2.3    Kondisi Pantai Pangi.................................................................................     8
        
BAB III METODE PENELITIAN
3.1    Jenis Penelitian .........................................................................................   10
3.2    Lokasi Penelitian ......................................................................................   10
3.3.   Waktu Penelitian ......................................................................................   10
3.4    Sumber Data .............................................................................................   10
3.5    Metode Pengumpulan Data ......................................................................   10
3.6    Teknik Keabsahan Data............................................................................ 11
3.7    Analisis Data ............................................................................................   12



BAB IV PEMBAHASAN
4.1    Analisis Data ............................................................................................   13
4.2    Sintesis .....................................................................................................   15

BAB V PENUTUP
5.1    Kesimpulan................................................................................................   19
5.2    Saran-saran ...............................................................................................   29

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................   20
LAMPIRAN .....................................................................................................    21


DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1          : Foto-foto Pantai Pangi


ABSTRAK


Sepriyani, Mila., Wulandari, Putri., dan Fitriana, Lia. 2015. Pengembangan Daerah Wisata Pantai Pangi Kabupaten Blitar. Lomba Karya Tulis Ilmiah Remaja tingkat SMP. Guru Pembimbing: Lukman Hidayat, S.S.,M.Pd.

Kata Kunci: Pantai Pangi, Pendapatan, Ekonomi

Kabupaten Blitar memiliki banyak potensi objek wisata yang lain, seperti wisata pantai, wilayah selatan Kabupaten Blitar yang beradu langsung dengan Samudera Indonesia, memiliki garis pantai yang cukup panjang. Ada beberapa pantai yang terkenal, diantaranya Jolosutro, Serang, Tambakrejo, Peh Pulo, Pasetran Gondo Mayit, dan Pangi.
Pantai Pangi adalah contohnya, sebuah pantai yang terletak di sebuah teluk kecil di ujung barat Kabupaten Blitar, tepatnya di Dusun Krajan, Desa Tumpak Kepuh, Kecamatan Bakung, Kabupaten Blitar, sekitar 45 km dari Kota Blitar yang juga tempat merupakan pusat Pemerintah Kabupaten Blitar. Pantai Pangi bisa di tempuh sekitar 90 menit perjalanan dengan kendaraan bermotor. Dengan kondisi yang hanya apa adanya, Pantai Pangi adalah surga yang tersembunyi, yang menunggu “sentuhan” agar bisa lebih terkenal dan banyak dikunjungi wisatawan
            Tujuan penelitian (1) untuk mengetahui cara menarik wisatawan agar mau berkunjung ke daerah wisata Pantai Pangi dan (2) untuk mengetahui cara mengembangkan pendapatan ekonomi masyarakat di daerah wisata Pantai Pangi.
Pariwisata telah menjadi perhatian, baik segi ekonomi, politik, administrasi kenegaraan, maupun sosiologi, sampai saat ini belum ada kesepakatan secara akademis mengenai apa itu wisata/pariwisata dan wisatawan. Kata wisata (tour) secara harfiah berarti perjalanan si pelaku kembali ke tempat awalnya; perjalanan sirkuler yang dilakukan dengan tujuan bisnis, bersenang-senang atau pendidikan, berbagai tempat dikunjungi dan biasanya menggunakan jadwal perjalanan yang terencana.
Dalam mengembangkan suatu wilayah (khususnya untuk daerah wisata) ada beberapa teori yang dijadikan sebagai dasar atau acuan dalam pengembangan wilayahnya. Teori pengembangan wilayah menjelaskan bagaimana wilayah tersebut akan berkembang, faktor-faktor yang membuat wilayah tersebut berkembang, dan bagaimana proses perkembangannya.
Dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif karena dalam penelitian ini data hasil penelitian berupa data deskriptif yang tidak dihitung menggunakan rumus statistik. Sehingga untuk mendapatkan informasi dari masalah yang diteliti peneliti tidak menyebarkan angket untuk informan, tetapi melakukan wawancara dengan dengan sumber data dan pengamatan langsung di lokasi penelitian serta melakukan kajian pustaka secara online.
Berdasarkan analisis data, untuk mengatasi permasalahan yang terkait dengan objek wisata Pantai Pangi. Seperti juga objek wisata pantai yang lain di Kabupaten Blitar, masalah infrastruktur masih merupakan kendala dalam mengembangkan objek wisata. Buruknya akses jalan merupakan salah satu penyebab enggannya wisatawan untuk berkunjung ke pantai.





BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Bagi suatu daerah, industri pariwisata merupakan gunung emas yang tidak ada habisnya. Sektor pariwisata merupakan sektor yang potensial untuk dikembangkan sebagai salah satu sumber pendapatan asli daerah. Sebagai usaha memperbesar pendapatan asli daerah, maka program pengembangan dan pendayagunaan sumber daya dan potensi pariwisata daerah diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi pembangunan ekonomi.
Pariwisata dikembangkan tidak semata-mata sebagai sektor tunggal melainkan terintegrasi dengan berbagai aspek kehidupan budaya, sosial, politik, dan ekonomi masyarakat setempat.
Sebuah daerah memiliki banyak objek wisata, secara teori maka daerah tersebut akan makmur, Bali adalah contohnya. Ketika pariwisata telah tumbuh sebagai industri yang menguntungkan dan memiliki andil yang besar bagi pembangunan daerahnya. Hal ini, disadari oleh pemerintah daerah setempat, bahwa pariwisata adalah peluang bisnis untuk menyumbang devisa, penciptaan lapangan kerja, penciptaan kesempatan berusaha, dan juga sebagai upaya mengasah atau membina rasa hormat dan cinta tanah air bagi wisatawan domestik.
Lain daerah, lain pula ceritanya, di wilayah Kabupaten Blitar tidak dipungkiri objek wisata yang terkenal adalah Candi Penataran. Namun kabupaten Blitar juga memiliki banyak potensi objek wisata yang lain, seperti wisata pantai, wilayah selatan Kabupaten Blitar yang beradu langsung dengan Samudera Indonesia, memiliki garis pantai yang cukup panjang. Ada beberapa pantai yang terkenal, diantaranya Jolosutro, Serang, Tambakrejo, Peh Pulo, Pasetran Gondo Mayit, dan Pangi.
Namun sebagai sebagai tempat tujuan wisata, beberapa objek wisata pantai tersebut ternyata belum dikelola secara maksimal, baik oleh pemerintah maupun oleh masyarakat setempat.
Pantai Pangi adalah contohnya, sebuah pantai yang terletak di sebuah teluk kecil di ujung barat Kabupaten Blitar, tepatnya di Dusun Krajan, Desa Tumpak Kepuh, Kecamatan Bakung, Kabupaten Blitar, sekitar 45 km dari Kota Blitar yang juga tempat merupakan pusat Pemerintah Kabupaten Blitar. Pantai Pangi bisa di tempuh sekitar 90 menit perjalanan dengan kendaraan bermotor. Dengan kondisi yang hanya apa adanya, Pantai Pangi adalah surga yang tersembunyi, yang menunggu “sentuhan” agar bisa lebih terkenal dan banyak dikunjungi wisatawan.
Perkembangan pariwisata mendorong dan mempercepat pertumbuhan ekonomi. Kegiatan pariwisata menciptakan permintaan, baik konsumsi maupun investasi yang pada gilirannya akan menimbulkan kegiatan produksi barang dan jasa. Selama berwisata, wisatawan akan melakukan belanja, sehingga secara langsung menimbulkan permintaan pasar barang dan jasa. Pembangunan sektor pariwisata menyangkut aspek sosial budaya, ekonomi, dan politik. Jika dilakukan dengan baik, dapat meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran (Spillane, 1994:14).
Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk mengetahui bagaimana strategi yang tepat bagi pengembangan wisata Pantai Pangi yang ada di Desa Tumpak Kepuh, Kecamatan Bakung, Kabupaten Blitar. Untuk itu, diajukan penelitian untuk Lomba Karya Tulis Ilmiah dengan judul: Pengembangan Daerah Wisata Pantai Pangi Kabupaten Blitar.

1.2 Rumusan Masalah
1.      Bagaimana cara menarik wisatawan agar mau berkunjung pada objek wisata Pantai Pangi?
2.      Bagaimana cara mengembangkan pendapatan ekonomi masyarakat di daerah wisata Pantai Pangi?

1.3 Tujuan Penulisan
1.      Untuk mengetahui cara menarik wisatawan agar mau berkunjung ke daerah wisata Pantai Pangi.
2.      Untuk mengetahui cara mengembangkan pendapatan ekonomi masyarakat di daerah wisata Pantai Pangi.


1.4  Manfaat penelitian
1. Manfaat Umum
a.       Dapat memperkaya pemahaman tentang pariwisata dan pengembangannya.
b.      Dapat memperkaya pemahaman akan konsep dalam pengembangan pariwisata yang berbasis pada wisata pantai.
2. Manfaat Khusus
a.       Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan sebagai sumber masukan untuk pengembangan wisata pantai, khususnya di Pantai Pangi Kabupaten Blitar.
b.      Hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan perbandingan dan referensi apabila penelitian yang sama diadakan pada waktu yang akan datang.

















BAB II
TELAAH PUSTAKA

2.1  Pengertian Pariwisata
Pariwisata telah menjadi perhatian, baik segi ekonomi, politik, administrasi kenegaraan, maupun sosiologi, sampai saat ini belum ada kesepakatan secara akademis mengenai apa itu wisata/pariwisata dan wisatawan. Kata wisata (tour) secara harfiah berarti perjalanan si pelaku kembali ke tempat awalnya; perjalanan sirkuler yang dilakukan dengan tujuan bisnis, bersenang-senang atau pendidikan, berbagai tempat dikunjungi dan biasanya menggunakan jadwal perjalanan yang terencana.
Pariwisata berkembang karena adanya gerakan manusia di dalam mencari sesuatu yang belum diketahuinya, menjelajahi wilayah yang baru, mencari perubahan suasana, atau untuk mendapatkan perjalanan baru.
Beberapa hal pokok yang secara umum disepakati dalam memberikan batasan mengenai pariwisata (khususnya pariwisata internasional), yaitu:
a. Traveler, yaitu orang yang melakukan perjalanan antar dua atau lebih lokalitas.
b. Tourist, yaitu bagian dari visitor yang menghabiskan waktu paling tidak satu malam (24 jam) di daerah yang dikunjungi (Pitana dan Gayatri 2005: 40-41).
Definisi tentang pariwisata selalu mempunyai beberapa ciri pokok, yaitu:
1). Adanya unsur travel (perjalanan), yaitu pergerakan manusia dari tempat satu ke tempat lainnya,
2). Adanya unsur “tinggal sementara” di tempat yang bukan merupakan tempat tinggal biasanya,
3). Tujuan utama dari pergerakan manusia tersebut bukan untuk mencari penghidupan/pekerjaan di tempat yang dituju (Pitana dan Gayatri 2005:46).
Istilah pariwisata berhubungan erat dengan pengertian perjalanan wisata, yaitu sebagai suatu perubahan tempat tinggal sementara seseorang di luar tempat tinggalnya karena suatu alasan dan bukan untuk melakukan kegiatan yang menghasilkan upah. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa perjalanan wisata merupakan suatu perjalanan yang dilakukan oleh seorang atau lebih dengan tujuan antara lain untuk mendapatkan kenikmatan dan memenuhi hasrat ingin mengetahui sesuatu. Dapat juga karena kepentingan yang berhubungan dengan kegiatan olah raga untuk kesehatan, konvensi, keagamaan, dan keperluan usaha yang lainnya (Suwantoro, 2004: 3-4).
Ada bermacam-macam perjalanan wisata bila ditinjau dari berbagai segi, yaitu:
1. Dari segi jumlahnya, wisata dibedakan atas:
a. Individual Tour (wisatawan perorangan), yaitu suatu perjalanan wisata yang dilakukan oleh satu orang atau sepasang suami-istri.
b. Family Group Tour (wisata keluarga), yaitu suatu perjalanan wisata yang dilakukan oleh serombongan keluarga yang masih mempunyai hubungan kekerabatan satu sama lain.
c. Group Tour (wisata rombongan), yaitu suatu perjalanan wisata yang dilakukan bersama-sama dengan pimpinan oleh seorang yang bertanggung-jawab atas keselamatan dan kebutuhan seluruh anggotanya (Suwantoro, 2004: 14-17).
Dari uraian di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa motivasi yang mendorong wisatawan untuk mengadakan perjalanan wisata adalah sebagai berikut:
1). Dorongan kebutuhan berlibur dan berekreasi
2). Dorongan kebutuhan keagamaan
3). Dorongan atas minat terhadap kebudayaan dan kesenian
Pariwisata ada karena adanya wisatawan, wisatawan pada intinya adalah orang yang sedang tidak bekerja, atau sedang berlibur, dan secara suka rela mengunjungi daerah lain untuk mendapatkan sesuatu yang “lain” (Smith 1977 dalam Pitana dan Gayatri 2005: 5-3).

2.2 Pengertian Pengembangan Daerah Wisata
Dalam mengembangkan suatu wilayah (khususnya untuk daerah wisata) ada beberapa teori yang dijadikan sebagai dasar atau acuan dalam pengembangan wilayahnya. Teori pengembangan wilayah menjelaskan bagaimana wilayah tersebut akan berkembang, faktor-faktor yang membuat wilayah tersebut berkembang, dan bagaimana proses perkembangannya.
Suatu kawasan wisata  yang baik dan berhasil  bila secara optimal didasarkan kepada  empat aspek yaitu :
1)  Mempertahankan kelestarian lingkungannya
2)  Meningkatkan kesejahteraan masyarakat di kawasan tersebut
3)  Menjamin kepuasan pengunjung
4)  Meningkatkan keterpaduan dan  unity pembangunan  masyarakat di sekitar   kawasan dan zone pengembangannya (Inskeep dan Gunn, 1994).
Sehingga melalui konsep perencanaan pariwisata yang dijelaskan oleh Inskeeps dan Gunn dapat di terik kesimpulan bahwa dalam melakukan sebuah perencanaan suatu objek wisata, diperlukan adanya fokus yang lebih menyeluruh pada aspek lain selain sumber daya (atraksi) yang ada daerah sehingga pembangunan dan pengembangan objek pariwisata di suatu daerah selain untuk menggerakan roda ekonomi, diharapkan dapat berperan dalam menjaga kelestarian lingkungan hidup dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat disekitarnya melalui keterlibatan secara langsung dalam sebuah pembangunan dan pengembangan pariwisata tersebut.
Ada enam tahapan dalam pembangunan pariwisata (Butler, 1980). Keenam tahapan tersebut adalah :
1. Tahap Penemuan (Exploration)
Potensi pariwisata berada pada tahapan identifikasi dan menunjukkan destinasi memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi daya tarik atau destinasi wisata karena didukung oleh keindahan alam yang masih alami, daya tarik wisata alamiah masih sangat asli, pada sisi lainnya telah ada kunjungan wisatawan dalam jumlah kecil dan mereka masih leluasa dapat bertemu dan berkomunikasi serta berinteraksi dengan penduduk lokal. Karakteristik ini cukup untuk dijadikan alasan pengembangan sebuah kawasan menjadi sebuah destinasi atau daya tarik wisata.
2. Tahap Pelibatan (Involvement)
Pada tahap pelibatan, masyarakat lokal mengambil inisiatif dengan menyediakan berbagai pelayanan jasa untuk para wisatawan yang mulai menunjukkan tanda-tanda peningkatan dalam beberapa periode. Masyarakat dan pemerintah lokal sudah mulai melakukan sosialiasi atau periklanan dalam skala terbatas, pada musim atau bulan atau hari-hari tertentu misalnya pada liburan sekolah terjadi kunjungan wisatawan dalam jumlah besar, dalam kondisi ini pemerintah lokal mengambil inisiatif untuk membangun infrastruktur pariwisata namun masih dalam skala dan jumlah yang terbatas.
3. Tahap Pengembangan (Development)
Pada tahapan ini, telah terjadi kunjungan wisatawan dalam jumlah besar dan pemerintah sudah berani mengundang investor nasional atau internasional untuk menanamkan modal di kawasan wisata yang akan dikembangkan. Perusahaan asing (MNC) Multinational company telah beroperasi dan cenderung mengantikan perusahan lokal yang telah ada, artinya usaha kecil yang  dikelola oleh penduduk lokal mulai tersisih hal ini terjadi karena adanya tuntutan wisatawan global yang mengharapkan standar mutu yang lebih baik. Organisasi pariwisata mulai terbentuk dan menjalankan fungsinya khususnya fungsi promotif yang dilakukan bersama-sama dengan pemerintah sehingga investor asing mulai tertarik dan memilih destinasi yang ada sebagai tujuan investasinya.
4. Tahap Konsolidasi (Consolidation)
Pada tahap ini, sector pariwisata menunjukkan dominasi dalam struktur ekonomi pada suatu kawasan dan ada kecenderungan dominasi jaringan international semakin kuat memegang peranannya pada kawasan wisata atau destinasi tersebut. Kunjungan wisatawan masih menunjukkan peningkatan yang cukup positif namun telah terjadi persaingan harga diantara perusahaan sejenis pada industri pariwisata pada kawasan tersebut. Peranan pemerintah lokal mulai semakin berkurang sehingga diperlukan konsolidasi untuk melakukan re-organisasio, dan balancing peran dan tugas antara sektor pemerintah dan swasta. Hubungan antara swasta (MNC dan Nasional) dan pemerintah daerah semakin meningkat baik hubungan Government to Government (G2G), Business to Business (B2B), dan Business to government (B2G).
5. Tahap Stagnasi (Stagnation)
Pada tahapan ini, angka kunjungan tertinggi telah tercapai dan beberapa periode menunjukkan angka yang cenderung stagnan. Walaupun angka kunjungan masih relatif tinggi namun destinasi sebenarnya tidak menarik lagi bagi wisatawan. Wisatawan yang masih datang adalah mereka yang termasuk repeater guest atau mereka yang tergolong wisatawan yang loyal dengan berbagai alasan. Program-program promosi dilakukan dengan sangat intensif namun usaha untuk mendatangkan wisatawan atau pelanggan baru sangat sulit terjadi.  Pengelolaan destinasi melampui daya dukung sehingga terjadi hal-hal negatif tentang destinasi seperti kerusakan lingkungan, maraknya tindakan kriminal, persaingan harga yang tidak sehat pada industri pariwisata, dan telah terjadi degradasi budaya masyarakat lokal.
6. Tahap Penurunan atau Peremajaan (Decline/Rejuvenation)
Setelah terjadi stagnasi, ada  dua kemungkinan bisa terjadi pada kelangsungan sebuah destinasi. Jika tidak dilakukan usaha-usaha keluar dari tahap stagnasi, besar kemungkinan destinasi ditinggalkan oleh wisatawan dan mereka akan memilih destinasi lainnya yang dianggap lebih menarik. Destinasi hanya dikunjungi oleh wisatawan domestik saja itupun hanya ramai pada akhir pekan dan hari liburan saja. Banyak fasilitas wisata berubah fungsi menjadi fasilitas selain pariwisata. Jika ingin melanjutkan pariwisata? Perlu dilakukan pertimbangan dengan mengubah pemanfaatan destinasi, mencoba menyasar pasar baru, mereposisi atraksi wisata ke bentuk lainnya yang lebih menarik.

2.3 Kondisi Pantai Pangi
Selain Pantai Pangi, di desa Tumpak Kepuh Kecamatan Bakung terdapat objek wisata yang lain yang tidak menarik, yaitu Gua Umbul Tuk yang merupakan gua yang ada aliran sungai di dalamnya dan terkenal sebagai tempat persembunyian sisa anggota PKI pada era 1960an. Kemudian masih ada satu pantai yang lebih kecil yaitu Pantai Gayasan.
Pantai Pangi sendiri terletak di wilayah Dusun Krajan, Desa Tumpak Kepuh, Kecamatan Bakung, Kabupaten Blitar. Pantai Pangi berjarak kurang lebih 45 km  dari Kota Blitar yang juga merupakan pusat Pemerintah Kabupaten Blitar pada saat ini.
Jika naik kendaraan bermotor, saat sudah sampai dipintu masuk pantai Pangi khususnya di Dusun Krajan, Desa Tumpak Kepuh ini semua kendaraan  harus berhenti.
Kemudian perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki yang jaraknya hanya sekitar 200 meter. Ketika ingin masuk ke pantai ini pengunjung tidak ditarik tiket masuk alias gratis. Pada hari-hari tertentu kendaraan ditarik biaya parkir yang relatif murah. Hanya ada warga yang mendirikan gubuk-gubuk kecil yang disulap menjadi area parkir dan warung makanan. Terkadang, selain disinggahi oleh para pengunjung warung tersebut juga dipakai oleh nelayan lokal untuk melepas lelah.
Untuk jalan setapak menuju pantai tersebut keadaannya masih jalan tanah. Serta dikelilingi oleh tanaman tebu dan jagung. Sekitar 10 meter dari area parkir, terdapat sebuah sungai muara yang melintang memutus jalan.Untuk menyeberang sungai tersebut juga masih belum ada fasilitas jembatan. Namun dengan keadaan sungai yang mempunyai lebar hanya 10 meter kemudian dengan arus yang tenang membuat setiap orang tidak takut untuk menyeberangi sungai itu. Selain itu di sungai tersebut juga sudah tertata batu yang ditujukan untuk jalur penghubung antara tepian sungai.
Setelah melewati hadangan sungai, pengunjung akan bertemu dengan ladang jagung yang luas. Saat musim kemarau tiba, kadangkala warga sekitar menanaminya dengan tebu. Jika sudah sampai disini, aroma pantai semakin dekat, suara hembusan angin Samudra terdengar jelas di telinga. Sampailah pada pantai yang berpasir kecoklatan dan juga bersih yang sangat indah pemandangannya.
Kondisi geologis pantai Pangi tebentuk sangat unik karena mirip sekali dengan cekungan (teluk). Garis pantai sepanjang lebih kurang 1 kilometer menjorok ke daratan. Di sebelah kiri dan kanan pantai tersebut juga terdapat bukit dan tebing yang menjulang tinggi yang mengelilingi pantai tersebut.


BAB III
METODE PENELITIAN
3.1  Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif karena dalam penelitian ini data hasil penelitian berupa data deskriptif yang tidak dihitung menggunakan rumus statistik. Sehingga untuk mendapatkan informasi dari masalah yang diteliti peneliti tidak menyebarkan angket untuk informan, tetapi melakukan wawancara dengan dengan sumber data dan pengamatan langsung di lokasi penelitian serta melakukan kajian pustaka secara online.

3.2  Lokasi Penelitian
Lokasi  penelitian  adalah  lokasi  peneliti  mengambil  permasalahan  dari kegiatan penelitian ini. Lokasi penelitian ini adalah objek wisata Pantai Pangi yang terletak di Dusun Krajan, Desa Tumpak Kepuh, Kecamatan Bakung, Kabupaten Blitar. Pantai Pangi berjarak kurang lebih 45 km  dari Kota Blitar yang juga merupakan pusat Pemerintah Kabupaten Blitar pada saat ini.

3.3  Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan mulai tanggal 12 Juni 2015 sampai dengan tanggal 12 Juli 2015. Jangka waktu penelitian kurang lebih 1 (satu) bulan, dimanfaatkan peneliti untuk melakukan observasi, wawancara, dan pengumpulan data untuk menunjang hasil penelitian.

3.4  Sumber Data
Yang dimaksud sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh.

3.5  Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data merupakan cara peneliti mendapatkan data yang diperlukan di dalam pelaksanaan penelitian dari sumber-sumber data penilaian. Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian sebagai berikut:
1. Observasi
Teknik observasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu observasi partisipasi dan non partisipasi yang disesuaikan dengan obyek atau sasaran yang diamati. Peneliti akan terjun langsung dalam masyarakat dan peneliti hanya sekedar menjadi interviewer ketika meminta informasi kepada para tokoh masyarakat dan masyarakat luar/wisatawan.
2. Wawancara
Wawancara dalam penelitian ini merupakan suatu cara mengumpulkan data informasi secara langsung, bertatap muka dengan subjek penelitian maupun dengan informan pendukung, dengan maksud untuk mendapatkan gambaran lengkap tentang topik yang diteliti. Pertanyaan diajukan berupa poin-poin pertanyaan sebagai pedoman wawancara, setelah itu poin-poin pertanyaan tersebut dikembangkan menjadi beberapa pertanyaan.
3. Dokumentasi
Dalam penelitian ini diperlukan adanya dokumen sebagai bukti dari adanya suatu penelitian di daerah yang diteliti. Dokumen-dokumen tersebut adalah arsip-arsip mengenai letak geografis, peta wilayah, dan penduduk di Desa Tumpak Kepuh, Kecamatan Bakung, Kabupaten Blitar. Selain itu metode dokumentasi dalam penelitian ini dilakukan oleh peneliti dengan menggambil foto (memotret) objek penelitian.

3.6  Teknik Keabsahan Data
Teknik pemeriksaan keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan teknik triangulasi. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan kebenaran suatu data dengan cara membandingkannya dengan data yang diperoleh dari sumber lain, pada berbagai fase penelitian lapangan, pada waktu yang berlainan.
Hal ini berarti peneliti mencari sumber-sumber buku, artikel, makalah, laporan yang serupa yakni tentang wisata dan pemberdayaan dari penelitian-penelitian sebelumnya untuk membandingkannya dengan hasil penelitian yang peneliti peroleh di lapangan.




3.7  Analisis Data
Dalam penelitian ini menggunakan analisis data kualitatif yang terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi.


BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Analisis Data
Sebagian besar objek wisata yang berada di Kabupaten Blitar adalah objek wisata alam, baik objek wisata darat, dan wisata pantai. Objek wisata pantai sendiri sebagian belum dikembangkan secara maksimal oleh Pemerintah Kabupaten Blitar. Padahal sektor inilah yang mampu meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan mampu mengembangkan peluang usaha bagi masyarakat sehingga akan mampu mengurangi tingkat pengangguran.
Keseriusan dalam menangani sektor pariwisata maupun rencana pembangunan tahunan pemerintah Kabupaten Blitar akan berimbas pada ramainya objek-objek wisata dikunjungi wisatawan, baik wisatawan mancanegara maupun wisatawan domestik.
Pantai Pangi yang terletak di wilayah Dusun Krajan, Desa Tumpak Kepuh, Kecamatan Bakung, Kabupaten Blitar. Pantai Pangi berjarak kurang lebih 45 km  dari Kota Blitar yang juga merupakan pusat Pemerintah Kabupaten Blitar pada saat ini.
Adapun rute yang bisa dilalui jika dari Kota Blitar, yaitu:
1.      Dari Kota Blitar perjalanan dapat dimulai melalui perempatan Kawi ke arah selatan;
2.      Ikuti terus rute jalan raya hingga sampai di Kecamatan Kademangan;
3.      Dari Kademangan ikuti terus rute jalan raya ke arah selatan (arah Wonotirto);
4.      Ikuti terus rute jalan raya hingga menjumpai perempatan (Gawang) yang apabila lurus mengarah ke Pantai Tambakrejo dan apabila berbelok ke kanan mengarah ke Monumen Trisula
5.      Berbeloklah ke kanan
6.      Dari monumen Trisula, susuri terus rute jalan raya dan sampai menjumpai gerbang kawasan wisata tersebut di kanan jalan.
Kalau bepergian ke Pantai Pangi sebaiknya menggunakan kendaraan pribadi, karena belum ada angkutan umum yang menjangkau sampai ke lokasi.  Jika naik kendaraan bermotor, baik beroda dua maupun beroda empat, tetap tidak dapat masuk sampai ke bibir pantai, kecuali kendaraan off road. Karena ada sungai yang menghalangi untuk masuk ke pantai. Sehingga pengunjung harus berjalan kaki untuk masuk ke wilayah pantai, tetapi jaraknya cukup dekat hanya sekitar 200 meter hingga sampai ke Pantai Pangi.
Berikut ini adalah data tentang kondisi pantai Pangi, berdasarkan:
1. Luas Wilayah
Luas wilayah Pantai Pangi meliputi panjang 1 km, dengan lebar bervariasi sampai dengan 50-300 m (tergantung pasang surut ombak). Objek wisata Pantai Pangi masuk ke wilayah Dusun Krajan Desa Tumpak Kepuh, Kecamatan Bakung, Kabupaten Blitar.
2. Infrastruktur
Infrastruktur yang telah ada di daerah wisata Pantai Pangi sekarang masih sangat sederhana antara lain berupa:
1) Jaringan Transportasi
Jaringan transportasi menuju obyek wisata Pantai Pangi berupa jalan masuk lokasi sepanjang 45 km dari Kota Blitar. Jalan dengan lebar 6 meter, ketika sudah masuk wilayah Blitar selatan yang berkelok-kelok tajam, turun, dan naik serta sebagian rusak. Untuk sampai ke lokasi objek wisata bahkan belum ada angkutan umum yang melaluinya.
2) Jaringan listrik
Jaringan listrik menuju pantai Pantai Pangi belum terpasang listrik oleh PLN. Sehingga kalau malam hari suasana cukup gelap, sehingga aktivitas pariwisata hanya berlangsung pada siang hari saja.
3) Jaringan air bersih
Jaringan air bersih masih belum diperhatikan oleh pemerintah maupun warga setempat, karena air bersih yang kurang memadahi, wisatawan susah untuk mencari air sesudah mandi di laut ataupun untuk membersihkan diri.
4) Lapangan parkir
Lapangan parkir di lokasi wisata hanya ala kadarnya dan diurus oleh warga setempat, jika kendaraan pengunjung membludak lahan parkir menjadi kurang luas.

5) Fasilitas Wisata
a. Belum ada penjaga pantai yang resmi
b. Belum ada kamar mandi dan toilet yang resmi
c. Belum ada tempat ibadah bagi umat Islam (sebagai pengunjung mayoritas)
d. Belum ada kantin/warung yang buka secara tetap

4.2. Sintesis
Berdasarkan analisis data di atas dapat dicarikan solusi, untuk mengatasi permasalahan yang terkait dengan objek wisata Pantai Pangi. Seperti juga objek wisata pantai yang lain di Kabupaten Blitar, masalah infrastruktur masih merupakan kendala dalam mengembangkan objek wisata. Buruknya akses jalan merupakan salah satu penyebab enggannya wisatawan untuk berkunjung ke pantai.
            Sehingga (a) cara menarik wisatawan agar datang pada daerah wisata Pantai Pangi, dengan cara:
1. Perbaikan infrastruktur
Objek wisata Pantai Pangi hanya banyak dikunjungi oleh wisatawan lokal dari wilayah Kabupaten Blitar saja. Wisatawan domestik dan mancanegara belum begitu tertarik untuk mengunjungi objek tersebut. Menurut salah seorang pengunjung ketidaktertarikan tersebut mungkin karena kurangnya promosi dan belum optimalnya pengelolaan objek wisata Pantai Pangi. Mereka lebih tertarik ke Pantai Tambakrejo di Kecamatan Wonotirto atau bahkan ke Pantai Popoh di Kabupaten Tulungagung yang secara alam memang lebih bagus dan lengkap fasilitasnya.
Jumlah wisata pengunjung rata-rata puluhan orang pada hari biasa tapi meningkat menjadi ratusan pada hari libur. Kunjungan wisata banyak dilakukan pada hari Minggu atau libur. Kunjungan wisata banyak dilakukan pada pagi hari atau sore hari.
Jika infrastruktur wisata pantai ditata dan dilengkapi, kemungkinan besar wisatawan akan semakin banyak yang berkunjung. Infrastruktur di sini berarti semua hal yang berkaitan sarana dan prasarana mulai dari perbaikan jalan raya, promosi dan publikasi di berbagai media, pemasangan penunjuk arah jalan, fasilitas umum yang ada di lokasi wisata, dan sebagainya.

2. Penataan Aset Objek Wisata Pantai Pangi
Guna pengembangan objek wisata Pantai Pangi, aset yang dimiliki objek wisata tersebut sangat penting diperhatikan. Aset ini meliputi asset bergerak dan aset tidak bergerak. Titik berat pengembangan objek Wisata Pantai Pangi adalah pengembangan objek wisata alam sehingga aset berupa alam sangat dibutuhkan. Sedangkan aset bergerak dikembangkan sebagai penunjang atau sebagai penambah daya tarik bagi kehadiran para wisatawan. Aset ini juga dapat dimanfaatkan oleh pelaku wisata yang lain. Secara umum aset-aset yang dimiliki oleh objek wisata Pantai Pangi adalah :
a.  Tanah
Tanah milik Pantai Pangi status tanah milik negara yang sampai saat ini belum bersertifikat (Perhutani). Tanah ini sebagian masih dikelola oleh rakyat untuk pertanian dan perdagangan.
b. Pantai
Taman  wisata  Pantai Pangi memiliki panjang pantai 1 km. Pantai dan segala penunjangnya ini merupakan keindahan alam yang akan dijual kepada para wisatawan, baik lokal, domestik maupun asing.
c. Telaga Air Payau
            Pantai Pangi memiliki keunikan, karena terdapat telaga air payau yang cukup luas di sampingnya.
d. Pendaratan Kapal
Pendaratan kapal nelayan juga dapat dijual kepada para wisatawan yang ingin membeli secara langsung sebagai oleh-oleh.
e. Hutan Pantai
Hutan Pantai sangat diperlukan untuk menjaga keseimbangan ekosistem. Sayangnya pada kawasan wisata ini tidak mengembangkan hutan pantai berupa hutan bakau dan cemara laut. Padahal pengembangan hutan ini juga untuk mencegah abrasi air laut.




f. Pedagang
Objek wisata Pantai Pangi memberikan peluang  kerja  bagi  sebagian  masyarakat Kabupaten Blitar dari sektor perdagangan.
g. Seafood
Makanan khas laut yang disediakan oleh warung makan memang masih perlu dikembangkan. Makanan ini berupa ikan bakar/goreng, cumi, kepiting, bakso kakap/tengiri, dan sebagainya.
            Adapun (b) cara mengembangkan pendapatan ekonomi masyarakat pada daerah wisata Pantai Pangi adalah:
1. Mengubah Perilaku Masyarakat
Masyarakat Desa Tumpak Kepuh yang sebagian besar merupakan masyarakat nelayan memang sangat sulit untuk mengubah pola hidupnya menjadi masyarakat pelaku wisata. Hal ini disebabkan pada masyarakat nelayan yang biasa dengan lingkungan yang kumuh sangat sulit untuk menjaga kebersihan dan keindahan lingkungannya, ditambah perilaku yang kasar dan berpendidikan rendah.
Dalam hal menyambut adanya kepariwisataan masyarakat Desa Tumpak Kepuh dan sekitarnya memang tampak belum siap. Masyarakat memang sangat sulit untuk mengubah pola tingkah laku mereka dalam menerima wisatawan. Kesiapan masyarakat sekitar juga belum tampak dalam memanfaatkan kesempatan adanya program kepariwisataan ini.
Namun mau tidak mau, masyarakat Desa Tumpak Kepuh harus mulai bisa mengubah perilaku dan bersikap wellcome terhadap kedatangan para wisatawan ke daerahnya. Jika hal ini dilakukan keberadaan daerah wisata Pantai Pangi yang tersambung dengan wisata Gua Umbul Tuk dan Pantai Gayasan bisa menjadi nilai tambah ekonomi bagi masyarakat setempat.

2. Masyarakat Aktif menjadi Pelaku Wisata
Ketika masyarakat telah mengubah perilakunya, dari masyarakat nelayan menjadi masyarakat yang sadar wisata. Akan banyak kesempatan yang bisa diraih untuk menaikkan keadaan ekonominya.
Akan lebih baik, jika masyarakat setempatlah yang mengambil kesempatan tersebut. Seperti misalnya, menjadi penyedia sarana wisata, penjual makanan khas laut seperti ikan bakar, bakso ikan, souvenir, penyewaan perahu, pemandu wisata, dan sebagainya.
Jika berbagai hal di atas, dilakukan oleh masyarakat Desa Tumpak Kepuh, daerah wisata Pantai Pangi bisa menjadi salah satu objek wisata andalan dan juga ikon bagi Kabupaten Blitar, maka otomatis pendapatan dan kemakamuran akan dicapai oleh mereka.







BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
1.      Kabupaten Blitar memiliki banyak objek wisata pantai yang indah dan menarik, salah satu di antaranya adalah Pantai Pangi.
2.      Pantai Pangi yang terletak di Desa Tumpak Kepuh Kecamatan Bakung, walau berjarak cukup jauh dari pusat pemerintahan tetap masih bisa dijangkau.  Meskipun kondisi jalan kurang begitu bagus dan tidak ada angkutan umum yang melayaninya.
3.      Kondisi objek wisata masih mengandalkan pada keindahan alam dan kurang lengkap sarananya.
4.      Pengunjung kebanyakan wisatawan lokal dan hanya ramai pada hari Minggu dan hari libur, seperti pada akhir tahun. Pengunjung ramai waktu pagi dan sore untuk menikmati keindahan matahari terbit dan terbenam.
5.      Pantai Pangi masih perlu adanya pengembangan. Pengembangan ini meliputi (a) tata guna lahan, (b) infrastruktur, (c) fasilitas umum, (d) akomodasi, (e) restoran, (f) fasilitas rekreasi, (g) budaya, (h) masyarakat pelaku wisata, (i) manajemen, dan (j) pedagang.

5.2 Saran-saran
1.      Agar segera memperbaiki infrastruktur pada objek wisata Pantai pangi, terutama yang mendesak adalah pembangunan jembatan agar kendaraan pengunjung bisa langsung sampai ke lokasi.
2.      Agar mempersiapkan penjaga pantai yang resmi dan terlatih, agar keamanan dan kenyamanan pengunjung tetap terjaga.
3.      Agar segera membangun fasilitas kamar mandi dan toilet yang baru, bersih, dan tidak hanya satu.




DAFTAR PUSTAKA

Hadari Nawari, 1990. Metode Penelitian Bidang Sosial. (online), (http://muhsholeh.blogspot/2012/09/konsep-pengembangan-wilayah.html), diakses tanggal 25 Juni 2015.
Hari Karyono, 1997. Kepariwisataan Indonesia. Penerbit: PT. Gramedia Widiasarana. Jakarta.
http://tourismbali.wordpress.com (diakses 25 Juni 2015)
Pitana, I Gde dan Putu G. Gayatri. 2005. Sosiologi Pariwisata. Andi.Yogyakarta.
Sari, P.N.K. 2012. Definisi Geografi pariwisata (Online), (http://vitanakumala.blogspot.com/2012/09/definisi-geografi-tumbuhan-dan-hewan.html), diakses tanggal 25 Juni 2015.
Spillane J. James, 1987. Geografi Pariwisata, (online) (http://1janumuhammad.wordpress.com/2013/01/20/geografi ekonomi dan pariwisata), diakses tanggal 25 Juni 2015.
Sutrisno Hadi, 1988. Metodologi Research. Penerbit : Fakultas Psikologi UGM. Yogyakarta.
Suwantoro, Gamal. 2004. Dasar-dasar Pariwisata. Andi.Yogyakarta.
Wahab Saleh, 1989. Manajemen Pariwisata. Penerbit : Pradnya Paramita. Jakarta.


LAMPIRAN 1
Bermain Ombak  di karang Pantai Pangi 
 Lokasi Pantai Pangi
 Mandi Telaga Air Payau
Bermain di Pantai Pangi












BIODATA LENGKAP

 
Nama lengkap                               : Mila Sepriyani
TTL                                               : Curup, 28 Oktober 1999

NIS                                                : 6625        
Karya ilmiah yang pernah dibuat  : -
Penghargaan yang pernah diraih    : -
Alamat                                            : Dusun  Klepon RT 01 RW 04  
                                                          Desa Sidodadi Kecamatan Garum
Hobi                                               : Menulis
Cita-cita                                          : Polwan
Nama orang tua                              : a. Bapak : Anwar Efendi
                                                         b. Ibu    : Karmila
















BIODATA LENGKAP

 


Nama lengkap                                    : Putri Wulandari 
TTL                                                    : Blitar, 26 Maret 2000
NIS                                                     : 6676        
Karya ilmiah yang pernah dibuat        : -
Penghargaan yang pernah diraih        : -
Alamat                                                : Dusun  Klepon RT 01 RW 04  
                                                              Desa Sidodadi Kecamatan Garum
Hobi                                                    : Membaca
Cita-cita                                               : Pengusaha
Nama orang tua                                   : a. Bapak : Kusno
                                                               b. Ibu    : Winarti















BIODATA LENGKAP

 


Nama lengkap                                     : Lia Fitriana
TTL                                                     : Blitar, 08 Desember 2001     
NIS                                                     :  6900      
Karya ilmiah yang pernah dibuat        : -
Penghargaan yang pernah diraih        : -
Alamat                                                 :  Jl. Mawar RT 01 Kelurahan Tawangsari
                                                                RW 07 Kecamatan Garum
Hobi                                                     : Menari
Cita-cita                                               : Pramugari
Nama orang tua                                   : a. Bapak : Abd. Karim
                                                               b. Ibu    : Lilik Pujiati





1 komentar :

  1. Terima kasih badik adik telah meng explore wisata pantai Pangi...kami segenap pengelola Pantai Pangi mengucapkan beribu terima kasih ......kalau ada waktu silahkan mampir di kamp kami pokdarwis wisata pantai pangi dan bisa menghubungi kami atas nama Humas Pokdarwis An. Bp. Soimin Hp. 081547169584

    BalasHapus