LOMBA
KARYA TULIS SISWA
PENGEMBANGAN
DAERAH WISATA PANTAI PANGI
KABUPATEN
BLITAR
Diusulkan oleh :
Mila
Sepriyani (Ketua)
NIS 6625/Angkatan 2012/2013
Putri
Wulandari (Anggota)
NIS 6676
/Angkatan 2012/2013
Lia
Fitriana (Anggota)
NIS 6900
/Angkatan 2013/2014
SMPN 1 GARUM
KABUPATEN BLITAR
2015
LEMBAR PENGESAHAN
Karya tulis ini
diajukan untuk mengikuti Lomba Karya
Tulis Ilmiah dan Blog Competition Tingkat Pelajar Se-Kabupaten Blitar tahun
2015.
Judul
Karya Tulis : Pengembangan Daerah Wisata Pantai Pangi
Kabupaten Blitar
1. Ketua
Kelompok
a.
Nama Lengkap : Mila Sepriyani
b.
NIS :
6625
c.
Sekolah :
SMPN 1 Garum
2. Anggota
Kelompok
a.
Nama Lengkap : Putri Wulandari
b.
NIS :
6676
3. Anggota
Kelompok:
a.
Nama Lengkap : Lia Fitriana
b.
NIS :
6900
4. Guru
Pembimbing
a.
Nama Lengkap dan Gelar :
Lukman Hidayat, S.S.,M.Pd.
b.
NIP :
19770912 200604 1 012
Garum,
27 Juli 2015
Menyetujui,
Guru Pembimbing Ketua
Kelompok
(Lukman Hidayat, S.S.,M.Pd.) (Mila Sepriyani)
NIP 19770912 200604 1 012 NIS 6625
Mengetahui,
Kepala SMPN 1
Garum
(Drs. Effendy
Winarto, M.Pd.)
NIP 19561225
198701 1 003
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda
tangan di bawah ini:
Nama Ketua :
Mila Sepriyani
Tempat, Tanggal
Lahir : Curup, 28 Oktober 1999
Sekolah : SMPN 1 Garum
Nama Anggota 1 :
Putri Wulandari
Tempat, Tanggal
Lahir : Blitar, 26 Maret 2000
Sekolah : SMPN 1 Garum
Nama Anggota 2 :
Lia Fitriana
Tempat, Tanggal
Lahir : Blitar, 8 Desember 2001
Sekolah : SMPN 1 Garum
Dengan ini
menyatakan bahwa karya tulis dengan judul:
“Pengembangan Daerah
Wisata Pantai Pangi Kabupaten Blitar”
Adalah
benar-benar hasil karya sendiri dan bukan merupakan plagiat atau saduran dari
karya tulis orang lain serta belum pernah dilombakan dan dipublikasikan dalam bentuk
apapun.
Apabila di
kemudian hari pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi
yang ditetapkan oleh panitia Lomba Karya Tulis Ilmiah dan Blog Competition
Tingkat Pelajar Se-Kabupaten Blitar berupa diskualifikasi dari kompetisi.
Demikan surat
ini dibuat dengan sebenar-benarnya, untuk dapat dipergunakan bila mana
diperlukan.
Garum,
27 Juli 2015
Guru Pembimbing Ketua
Kelompok
Lukman Hidayat,
S.S.,M.Pd. Mila
Sepriyani
NIP 19770912 200604 1 012 NIS
6625
Mengetahui,
Kepala SMPN 1
Garum
Drs. Effendy
Winarto, M.Pd.
NIP 19561225
198701 1 003
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang
telah melimpahkan taufiq dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga dapat
menyelesaikan karya tulis ilmiah yang berjudul “Pengembangan Daerah Wisata
Pantai Pangi Kabupaten Blitar” ini dalam rangka Lomba karya Tulis Ilmiah
Tingkat Pelajar SMP seKabupaten Blitar.
Dalam menyusun karya tulis ilmiah ini, tidak
terlepas dari semua pihak yang telah membantu penulisan baik secara langsung
maupun tidak langsung, penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada:
1.
Bapak Drs. Effendy
Winarto M.Pd, selaku kepala sekolah SMP Negeri 1 Garum.
2.
Bapak Lukman Hidayat,
S.S.,M.Pd., selaku guru pembimbing .
3. Teman-teman kelas 9 D dan 8
E di SMPN 1 Garum yang
banyak membantu memberi masukan sehingga penulisan karya tulis
ilmiah ini bisa berjalan
lancar.
Serta semua pihak yang memberikan dorongan kepada penulis agar segera
menyelesaikan karya tulis ilmiah ini, yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu.
Penulis menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu,
penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca yang
budiman. Semoga karya tulis ini, bisa memberi manfaat dunia dan akhirat. Amin ya Rabbal ‘alamin.
Garum,
27 Juli 2015
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... ii
HALAMAN SURAT
PERNYATAAN............................................................ iii
KATA PENGANTAR....................................................................................... iv
DAFTAR ISI..................................................................................................... v
DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................... vii
ABSTRAK ........................................................................................................ viii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian......................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah .................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 2
1.4. Manfaat Penelitian ................................................................................... 3
BAB II TELAAH
PUSTAKA
2.1 Pengertian Pariwisata ............................................................................... 4
2. 2 Pengertian Pengembangan
Daerah Wisata................................................ 5
2.3 Kondisi Pantai Pangi................................................................................. 8
BAB III METODE
PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian ......................................................................................... 10
3.2 Lokasi Penelitian ...................................................................................... 10
3.3. Waktu Penelitian ...................................................................................... 10
3.4 Sumber Data ............................................................................................. 10
3.5 Metode Pengumpulan Data ...................................................................... 10
3.6 Teknik Keabsahan Data............................................................................
11
3.7 Analisis Data ............................................................................................ 12
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Analisis Data ............................................................................................ 13
4.2 Sintesis ..................................................................................................... 15
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan................................................................................................ 19
5.2 Saran-saran ............................................................................................... 29
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 20
LAMPIRAN ..................................................................................................... 21
DAFTAR
LAMPIRAN
Lampiran 1 : Foto-foto Pantai Pangi
ABSTRAK
Sepriyani, Mila.,
Wulandari, Putri., dan Fitriana, Lia. 2015. Pengembangan Daerah Wisata Pantai Pangi
Kabupaten Blitar. Lomba Karya
Tulis Ilmiah Remaja tingkat SMP. Guru Pembimbing: Lukman Hidayat, S.S.,M.Pd.
Kata Kunci: Pantai Pangi,
Pendapatan, Ekonomi
Kabupaten Blitar memiliki banyak potensi objek
wisata yang lain, seperti wisata pantai, wilayah selatan Kabupaten Blitar yang
beradu langsung dengan Samudera Indonesia, memiliki garis pantai yang cukup
panjang. Ada beberapa pantai yang terkenal, diantaranya Jolosutro, Serang,
Tambakrejo, Peh Pulo, Pasetran Gondo Mayit, dan Pangi.
Pantai Pangi adalah contohnya, sebuah pantai yang terletak di sebuah teluk kecil di
ujung barat Kabupaten Blitar, tepatnya di Dusun Krajan, Desa Tumpak Kepuh,
Kecamatan Bakung, Kabupaten Blitar, sekitar 45 km dari Kota Blitar yang juga
tempat merupakan pusat Pemerintah Kabupaten Blitar. Pantai Pangi bisa di tempuh
sekitar 90 menit perjalanan dengan kendaraan bermotor. Dengan kondisi yang
hanya apa adanya, Pantai Pangi adalah surga yang tersembunyi, yang menunggu
“sentuhan” agar bisa lebih terkenal dan banyak dikunjungi wisatawan
Tujuan penelitian (1) untuk
mengetahui cara menarik wisatawan agar mau berkunjung ke daerah wisata Pantai
Pangi dan (2) untuk mengetahui cara mengembangkan pendapatan ekonomi masyarakat
di daerah wisata Pantai Pangi.
Pariwisata telah menjadi perhatian, baik segi
ekonomi, politik, administrasi kenegaraan, maupun sosiologi, sampai saat ini
belum ada kesepakatan secara akademis mengenai apa itu wisata/pariwisata dan
wisatawan. Kata wisata (tour) secara harfiah berarti perjalanan si pelaku
kembali ke tempat awalnya; perjalanan sirkuler yang dilakukan dengan tujuan
bisnis, bersenang-senang atau pendidikan, berbagai tempat dikunjungi dan
biasanya menggunakan jadwal perjalanan yang terencana.
Dalam mengembangkan
suatu wilayah (khususnya untuk daerah wisata) ada beberapa teori yang dijadikan
sebagai dasar atau acuan dalam pengembangan wilayahnya. Teori pengembangan
wilayah menjelaskan bagaimana wilayah tersebut akan berkembang, faktor-faktor
yang membuat wilayah tersebut berkembang, dan bagaimana proses perkembangannya.
Dalam
penelitian ini menggunakan metode kualitatif karena dalam penelitian ini data
hasil penelitian berupa data deskriptif yang tidak dihitung menggunakan rumus
statistik. Sehingga untuk mendapatkan informasi dari masalah yang diteliti
peneliti tidak menyebarkan angket untuk informan, tetapi melakukan wawancara dengan dengan sumber data dan pengamatan
langsung di lokasi penelitian serta melakukan kajian pustaka secara online.
Berdasarkan analisis data, untuk
mengatasi permasalahan yang terkait dengan objek wisata Pantai Pangi. Seperti
juga objek wisata pantai yang lain di Kabupaten Blitar, masalah infrastruktur
masih merupakan kendala dalam mengembangkan objek wisata. Buruknya akses jalan
merupakan salah satu penyebab enggannya wisatawan untuk berkunjung ke pantai.
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Bagi
suatu daerah, industri pariwisata merupakan gunung emas yang tidak ada habisnya.
Sektor pariwisata merupakan sektor yang potensial untuk dikembangkan sebagai
salah satu sumber pendapatan asli daerah. Sebagai usaha memperbesar pendapatan
asli daerah, maka program pengembangan dan pendayagunaan sumber daya dan
potensi pariwisata daerah diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi
pembangunan ekonomi.
Pariwisata dikembangkan tidak
semata-mata sebagai sektor tunggal melainkan terintegrasi dengan berbagai aspek
kehidupan budaya, sosial, politik, dan ekonomi masyarakat setempat.
Sebuah daerah memiliki banyak objek
wisata, secara teori maka daerah tersebut akan makmur, Bali adalah contohnya.
Ketika pariwisata telah tumbuh sebagai industri yang menguntungkan dan memiliki
andil yang besar bagi pembangunan daerahnya. Hal ini, disadari oleh pemerintah
daerah setempat, bahwa pariwisata adalah peluang bisnis untuk menyumbang
devisa, penciptaan lapangan kerja, penciptaan kesempatan berusaha, dan juga
sebagai upaya mengasah atau membina rasa hormat dan cinta tanah air bagi
wisatawan domestik.
Lain daerah, lain pula
ceritanya, di wilayah Kabupaten Blitar tidak dipungkiri objek wisata yang
terkenal adalah Candi Penataran. Namun kabupaten Blitar juga memiliki banyak potensi
objek wisata yang lain, seperti wisata pantai, wilayah selatan Kabupaten Blitar
yang beradu langsung dengan Samudera Indonesia, memiliki garis pantai yang
cukup panjang. Ada beberapa pantai yang terkenal, diantaranya Jolosutro,
Serang, Tambakrejo, Peh Pulo, Pasetran Gondo Mayit, dan Pangi.
Namun sebagai sebagai tempat tujuan
wisata, beberapa objek wisata pantai tersebut ternyata belum dikelola secara
maksimal, baik oleh pemerintah maupun oleh masyarakat setempat.
Pantai Pangi adalah contohnya, sebuah
pantai yang terletak di sebuah teluk kecil di ujung barat Kabupaten Blitar, tepatnya
di Dusun Krajan, Desa Tumpak Kepuh, Kecamatan Bakung, Kabupaten Blitar, sekitar
45 km dari Kota Blitar yang juga tempat merupakan pusat Pemerintah Kabupaten
Blitar. Pantai Pangi bisa di tempuh sekitar 90 menit perjalanan dengan
kendaraan bermotor. Dengan kondisi yang hanya apa adanya, Pantai Pangi adalah
surga yang tersembunyi, yang menunggu “sentuhan” agar bisa lebih terkenal dan
banyak dikunjungi wisatawan.
Perkembangan
pariwisata mendorong dan mempercepat pertumbuhan ekonomi. Kegiatan pariwisata menciptakan
permintaan, baik konsumsi maupun investasi yang pada gilirannya akan
menimbulkan kegiatan produksi barang dan jasa. Selama berwisata, wisatawan akan
melakukan belanja, sehingga secara langsung menimbulkan permintaan pasar barang
dan jasa. Pembangunan sektor pariwisata menyangkut aspek sosial budaya, ekonomi,
dan politik. Jika dilakukan dengan baik, dapat meningkatkan kesejahteraan dan
kemakmuran (Spillane, 1994:14).
Berdasarkan latar belakang di atas,
peneliti tertarik untuk mengetahui bagaimana strategi yang tepat bagi
pengembangan wisata Pantai Pangi yang ada di Desa Tumpak
Kepuh, Kecamatan Bakung, Kabupaten Blitar.
Untuk itu, diajukan penelitian untuk Lomba Karya Tulis Ilmiah dengan judul:
Pengembangan Daerah Wisata Pantai Pangi Kabupaten Blitar.
1.2
Rumusan Masalah
1. Bagaimana
cara menarik wisatawan agar mau berkunjung pada objek wisata Pantai Pangi?
2. Bagaimana
cara mengembangkan pendapatan ekonomi masyarakat di daerah wisata Pantai Pangi?
1.3 Tujuan
Penulisan
1. Untuk
mengetahui cara menarik wisatawan agar mau berkunjung ke daerah wisata Pantai
Pangi.
2. Untuk
mengetahui cara mengembangkan pendapatan ekonomi masyarakat di daerah wisata
Pantai Pangi.
1.4 Manfaat penelitian
1. Manfaat Umum
a. Dapat
memperkaya pemahaman tentang pariwisata dan pengembangannya.
b. Dapat
memperkaya pemahaman akan konsep dalam pengembangan pariwisata yang berbasis
pada wisata pantai.
2. Manfaat Khusus
a. Hasil
penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan sebagai sumber masukan
untuk pengembangan wisata pantai, khususnya di Pantai Pangi Kabupaten Blitar.
b. Hasil
penelitian diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan perbandingan dan referensi
apabila penelitian yang sama diadakan pada waktu yang akan datang.
BAB II
TELAAH PUSTAKA
2.1 Pengertian Pariwisata
Pariwisata telah
menjadi perhatian, baik segi ekonomi, politik, administrasi kenegaraan, maupun
sosiologi, sampai saat ini belum ada kesepakatan secara akademis mengenai apa
itu wisata/pariwisata dan wisatawan. Kata wisata (tour) secara harfiah berarti
perjalanan si pelaku kembali ke tempat awalnya; perjalanan sirkuler yang
dilakukan dengan tujuan bisnis, bersenang-senang atau pendidikan, berbagai
tempat dikunjungi dan biasanya menggunakan jadwal perjalanan yang terencana.
Pariwisata berkembang karena
adanya gerakan manusia di dalam mencari sesuatu yang belum diketahuinya,
menjelajahi wilayah yang baru, mencari perubahan suasana, atau untuk
mendapatkan perjalanan baru.
Beberapa hal pokok yang
secara umum disepakati dalam memberikan batasan mengenai pariwisata (khususnya
pariwisata internasional), yaitu:
a.
Traveler, yaitu orang yang melakukan perjalanan antar dua atau lebih
lokalitas.
b.
Tourist, yaitu bagian dari visitor yang menghabiskan waktu paling tidak
satu malam (24 jam) di daerah yang dikunjungi (Pitana dan Gayatri 2005: 40-41).
Definisi tentang pariwisata selalu mempunyai
beberapa ciri pokok, yaitu:
1).
Adanya unsur travel (perjalanan), yaitu pergerakan manusia dari tempat satu ke
tempat lainnya,
2).
Adanya unsur “tinggal sementara” di tempat yang bukan merupakan tempat tinggal
biasanya,
3).
Tujuan utama dari pergerakan manusia tersebut bukan untuk mencari penghidupan/pekerjaan
di tempat yang dituju (Pitana dan Gayatri 2005:46).
Istilah pariwisata berhubungan erat
dengan pengertian perjalanan wisata, yaitu sebagai suatu perubahan tempat
tinggal sementara seseorang di luar tempat tinggalnya karena suatu alasan dan
bukan untuk melakukan kegiatan yang menghasilkan upah. Dengan demikian dapat
dikatakan bahwa perjalanan wisata merupakan suatu perjalanan yang dilakukan
oleh seorang atau lebih dengan tujuan antara lain untuk mendapatkan kenikmatan
dan memenuhi hasrat ingin mengetahui sesuatu. Dapat juga karena kepentingan
yang berhubungan dengan kegiatan olah raga
untuk kesehatan, konvensi, keagamaan, dan keperluan usaha yang lainnya
(Suwantoro, 2004: 3-4).
Ada bermacam-macam perjalanan wisata
bila ditinjau dari berbagai segi, yaitu:
1.
Dari segi jumlahnya, wisata dibedakan atas:
a.
Individual Tour (wisatawan perorangan), yaitu suatu perjalanan wisata
yang dilakukan oleh satu orang atau sepasang suami-istri.
b.
Family Group Tour (wisata keluarga), yaitu suatu perjalanan wisata yang
dilakukan oleh serombongan keluarga yang masih mempunyai hubungan kekerabatan
satu sama lain.
c.
Group Tour (wisata rombongan), yaitu suatu perjalanan wisata yang
dilakukan bersama-sama dengan pimpinan oleh seorang yang bertanggung-jawab atas
keselamatan dan kebutuhan seluruh anggotanya (Suwantoro, 2004: 14-17).
Dari uraian di atas, dapat diambil
kesimpulan bahwa motivasi yang mendorong wisatawan untuk mengadakan perjalanan
wisata adalah sebagai berikut:
1).
Dorongan kebutuhan berlibur dan berekreasi
2).
Dorongan kebutuhan keagamaan
3).
Dorongan atas minat terhadap kebudayaan dan kesenian
Pariwisata ada karena adanya wisatawan,
wisatawan pada intinya adalah orang yang sedang tidak bekerja, atau sedang
berlibur, dan secara suka rela mengunjungi daerah lain untuk mendapatkan
sesuatu yang “lain” (Smith 1977 dalam Pitana dan Gayatri 2005: 5-3).
2.2 Pengertian Pengembangan
Daerah Wisata
Dalam mengembangkan suatu
wilayah (khususnya untuk daerah wisata) ada beberapa teori yang dijadikan
sebagai dasar atau acuan dalam pengembangan wilayahnya. Teori pengembangan
wilayah menjelaskan bagaimana wilayah tersebut akan berkembang, faktor-faktor
yang membuat wilayah tersebut berkembang, dan bagaimana proses perkembangannya.
Suatu kawasan wisata yang baik
dan berhasil bila secara optimal didasarkan kepada empat aspek
yaitu :
1) Mempertahankan kelestarian lingkungannya
2) Meningkatkan kesejahteraan masyarakat di
kawasan tersebut
3) Menjamin kepuasan pengunjung
4) Meningkatkan keterpaduan dan unity pembangunan masyarakat di
sekitar kawasan dan zone pengembangannya (Inskeep dan Gunn, 1994).
Sehingga melalui konsep perencanaan
pariwisata yang dijelaskan oleh Inskeeps dan Gunn dapat di terik kesimpulan
bahwa dalam melakukan sebuah perencanaan suatu objek wisata, diperlukan adanya
fokus yang lebih menyeluruh pada aspek lain selain sumber daya (atraksi) yang
ada daerah sehingga pembangunan dan pengembangan objek pariwisata di suatu
daerah selain untuk menggerakan roda ekonomi, diharapkan dapat berperan dalam
menjaga kelestarian lingkungan hidup dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat
disekitarnya melalui keterlibatan secara langsung dalam sebuah pembangunan dan
pengembangan pariwisata tersebut.
Ada enam tahapan dalam pembangunan
pariwisata (Butler, 1980). Keenam tahapan tersebut adalah :
1. Tahap Penemuan (Exploration)
Potensi pariwisata berada pada tahapan identifikasi
dan menunjukkan destinasi memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi daya
tarik atau destinasi wisata karena didukung oleh keindahan alam yang masih
alami, daya tarik wisata alamiah masih sangat asli, pada sisi lainnya telah ada
kunjungan wisatawan dalam jumlah kecil dan mereka masih leluasa dapat bertemu
dan berkomunikasi serta berinteraksi dengan penduduk lokal. Karakteristik ini
cukup untuk dijadikan alasan pengembangan sebuah kawasan menjadi sebuah
destinasi atau daya tarik wisata.
2. Tahap Pelibatan (Involvement)
Pada tahap pelibatan, masyarakat lokal mengambil
inisiatif dengan menyediakan berbagai pelayanan jasa untuk para wisatawan yang
mulai menunjukkan tanda-tanda peningkatan dalam beberapa periode. Masyarakat
dan pemerintah lokal sudah mulai melakukan sosialiasi atau periklanan dalam
skala terbatas, pada musim atau bulan atau hari-hari tertentu misalnya pada
liburan sekolah terjadi kunjungan wisatawan dalam jumlah besar, dalam kondisi
ini pemerintah lokal mengambil inisiatif untuk membangun infrastruktur
pariwisata namun masih dalam skala dan jumlah yang terbatas.
3. Tahap Pengembangan (Development)
Pada tahapan ini, telah terjadi kunjungan wisatawan
dalam jumlah besar dan pemerintah sudah berani mengundang investor nasional
atau internasional untuk menanamkan modal di kawasan wisata yang akan
dikembangkan. Perusahaan asing (MNC) Multinational company telah
beroperasi dan cenderung mengantikan perusahan lokal yang telah ada, artinya
usaha kecil yang dikelola oleh penduduk lokal mulai tersisih hal ini
terjadi karena adanya tuntutan wisatawan global yang mengharapkan standar mutu
yang lebih baik. Organisasi pariwisata mulai terbentuk dan menjalankan
fungsinya khususnya fungsi promotif yang dilakukan bersama-sama dengan
pemerintah sehingga investor asing mulai tertarik dan memilih destinasi yang
ada sebagai tujuan investasinya.
4. Tahap Konsolidasi (Consolidation)
Pada tahap ini, sector pariwisata menunjukkan dominasi
dalam struktur ekonomi pada suatu kawasan dan ada kecenderungan dominasi jaringan
international semakin kuat memegang peranannya pada kawasan wisata atau
destinasi tersebut. Kunjungan wisatawan masih menunjukkan peningkatan yang
cukup positif namun telah terjadi persaingan harga diantara perusahaan sejenis
pada industri pariwisata pada kawasan tersebut. Peranan pemerintah lokal mulai
semakin berkurang sehingga diperlukan konsolidasi untuk melakukan
re-organisasio, dan balancing peran
dan tugas antara sektor pemerintah dan swasta. Hubungan antara swasta (MNC dan
Nasional) dan pemerintah daerah semakin meningkat baik hubungan Government
to Government (G2G), Business to Business (B2B), dan Business to government
(B2G).
5. Tahap Stagnasi (Stagnation)
Pada tahapan ini, angka kunjungan tertinggi telah
tercapai dan beberapa periode menunjukkan angka yang cenderung stagnan.
Walaupun angka kunjungan masih relatif tinggi namun destinasi sebenarnya tidak
menarik lagi bagi wisatawan. Wisatawan yang masih datang adalah mereka yang
termasuk repeater guest atau mereka yang tergolong wisatawan yang loyal
dengan berbagai alasan. Program-program promosi dilakukan dengan sangat
intensif namun usaha untuk mendatangkan wisatawan atau pelanggan baru sangat
sulit terjadi. Pengelolaan destinasi melampui daya dukung sehingga
terjadi hal-hal negatif tentang destinasi seperti kerusakan lingkungan,
maraknya tindakan kriminal, persaingan harga yang tidak sehat pada industri
pariwisata, dan telah terjadi degradasi budaya masyarakat lokal.
6. Tahap Penurunan atau Peremajaan (Decline/Rejuvenation)
Setelah terjadi stagnasi, ada dua kemungkinan
bisa terjadi pada kelangsungan sebuah destinasi. Jika tidak dilakukan
usaha-usaha keluar dari tahap stagnasi, besar kemungkinan destinasi
ditinggalkan oleh wisatawan dan mereka akan memilih destinasi lainnya yang
dianggap lebih menarik. Destinasi hanya dikunjungi oleh wisatawan domestik saja
itupun hanya ramai pada akhir pekan dan hari liburan saja. Banyak fasilitas
wisata berubah fungsi menjadi fasilitas selain pariwisata. Jika ingin
melanjutkan pariwisata? Perlu dilakukan pertimbangan dengan mengubah
pemanfaatan destinasi, mencoba menyasar pasar baru, mereposisi atraksi wisata
ke bentuk lainnya yang lebih menarik.
2.3 Kondisi Pantai Pangi
Selain Pantai Pangi, di desa Tumpak Kepuh
Kecamatan Bakung terdapat objek wisata yang lain yang tidak menarik, yaitu Gua
Umbul Tuk yang merupakan gua yang ada aliran sungai di dalamnya dan terkenal
sebagai tempat persembunyian sisa anggota PKI pada era 1960an. Kemudian masih
ada satu pantai yang lebih kecil yaitu Pantai Gayasan.
Pantai Pangi sendiri terletak di wilayah Dusun
Krajan, Desa Tumpak Kepuh, Kecamatan Bakung, Kabupaten Blitar. Pantai Pangi
berjarak kurang lebih 45 km dari Kota
Blitar yang juga merupakan pusat Pemerintah Kabupaten Blitar pada saat ini.
Jika naik kendaraan bermotor, saat sudah sampai
dipintu masuk pantai Pangi khususnya di Dusun Krajan, Desa Tumpak Kepuh ini
semua kendaraan harus berhenti.
Kemudian perjalanan dilanjutkan dengan berjalan
kaki yang jaraknya hanya sekitar 200 meter. Ketika ingin masuk ke pantai ini
pengunjung tidak ditarik tiket masuk alias gratis. Pada hari-hari tertentu
kendaraan ditarik biaya parkir yang relatif murah. Hanya ada warga yang
mendirikan gubuk-gubuk kecil yang disulap menjadi area parkir dan warung
makanan. Terkadang, selain disinggahi oleh para pengunjung warung tersebut juga
dipakai oleh nelayan lokal untuk melepas lelah.
Untuk jalan setapak menuju pantai tersebut
keadaannya masih jalan tanah. Serta dikelilingi oleh tanaman tebu dan jagung.
Sekitar 10 meter dari area parkir, terdapat sebuah sungai muara yang melintang
memutus jalan.Untuk menyeberang sungai tersebut juga masih belum ada fasilitas
jembatan. Namun dengan keadaan sungai yang mempunyai lebar hanya 10 meter
kemudian dengan arus yang tenang membuat setiap orang tidak takut untuk
menyeberangi sungai itu. Selain itu di sungai tersebut juga sudah tertata batu
yang ditujukan untuk jalur penghubung antara tepian sungai.
Setelah melewati hadangan sungai, pengunjung
akan bertemu dengan ladang jagung yang luas. Saat musim kemarau tiba,
kadangkala warga sekitar menanaminya dengan tebu. Jika sudah sampai disini,
aroma pantai semakin dekat, suara hembusan angin Samudra terdengar jelas di telinga.
Sampailah pada pantai yang berpasir kecoklatan dan juga bersih yang sangat
indah pemandangannya.
Kondisi geologis pantai Pangi tebentuk sangat
unik karena mirip sekali dengan cekungan (teluk). Garis pantai sepanjang lebih
kurang 1 kilometer menjorok ke daratan. Di sebelah kiri dan kanan pantai
tersebut juga terdapat bukit dan tebing yang menjulang tinggi yang mengelilingi
pantai tersebut.
BAB
III
METODE
PENELITIAN
3.1
Jenis
Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan metode
kualitatif karena dalam penelitian ini data hasil penelitian berupa data
deskriptif yang tidak dihitung menggunakan rumus statistik. Sehingga untuk
mendapatkan informasi dari masalah yang diteliti peneliti tidak menyebarkan
angket untuk informan, tetapi melakukan wawancara dengan dengan
sumber data dan pengamatan langsung di lokasi penelitian serta melakukan kajian
pustaka secara online.
3.2
Lokasi
Penelitian
Lokasi penelitian
adalah lokasi peneliti
mengambil permasalahan dari kegiatan penelitian ini. Lokasi
penelitian ini adalah objek wisata Pantai Pangi yang terletak di Dusun Krajan, Desa
Tumpak Kepuh, Kecamatan Bakung, Kabupaten Blitar. Pantai Pangi berjarak kurang
lebih 45 km dari Kota Blitar yang juga
merupakan pusat Pemerintah Kabupaten Blitar pada saat ini.
3.3
Waktu
Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan mulai tanggal 12
Juni 2015 sampai dengan tanggal 12 Juli 2015.
Jangka waktu penelitian kurang lebih 1 (satu) bulan,
dimanfaatkan peneliti untuk melakukan observasi, wawancara, dan pengumpulan
data untuk menunjang hasil penelitian.
3.4
Sumber
Data
Yang
dimaksud sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat
diperoleh.
3.5
Metode
Pengumpulan Data
Metode
pengumpulan data merupakan cara peneliti mendapatkan data yang diperlukan di
dalam pelaksanaan penelitian dari sumber-sumber data penilaian. Pada penelitian
ini peneliti menggunakan metode penelitian sebagai berikut:
1. Observasi
Teknik observasi
yang digunakan dalam penelitian ini yaitu observasi partisipasi dan non
partisipasi yang disesuaikan dengan obyek atau sasaran yang diamati. Peneliti
akan terjun langsung dalam masyarakat dan peneliti hanya sekedar menjadi interviewer
ketika meminta informasi kepada para tokoh masyarakat dan
masyarakat luar/wisatawan.
2.
Wawancara
Wawancara dalam
penelitian ini merupakan suatu cara mengumpulkan data informasi secara
langsung, bertatap muka dengan subjek penelitian maupun dengan informan
pendukung, dengan maksud untuk mendapatkan gambaran lengkap tentang topik yang
diteliti. Pertanyaan diajukan berupa poin-poin pertanyaan sebagai pedoman
wawancara, setelah itu poin-poin pertanyaan tersebut dikembangkan menjadi
beberapa pertanyaan.
3.
Dokumentasi
Dalam penelitian
ini diperlukan adanya dokumen sebagai bukti dari adanya suatu penelitian di
daerah yang diteliti. Dokumen-dokumen tersebut adalah arsip-arsip mengenai
letak geografis, peta wilayah, dan penduduk di Desa Tumpak Kepuh, Kecamatan
Bakung, Kabupaten Blitar. Selain itu metode dokumentasi dalam penelitian ini
dilakukan oleh peneliti dengan menggambil foto (memotret) objek penelitian.
3.6
Teknik Keabsahan Data
Teknik pemeriksaan keabsahan data dalam
penelitian ini menggunakan teknik triangulasi. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan
kebenaran suatu data dengan cara membandingkannya dengan data yang diperoleh
dari sumber lain, pada berbagai fase penelitian lapangan, pada waktu yang
berlainan.
Hal ini berarti peneliti mencari sumber-sumber
buku, artikel, makalah, laporan yang serupa yakni tentang wisata dan
pemberdayaan dari penelitian-penelitian sebelumnya untuk membandingkannya
dengan hasil penelitian yang peneliti peroleh di lapangan.
3.7 Analisis
Data
Dalam penelitian ini menggunakan
analisis data kualitatif yang terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi
secara bersamaan yaitu reduksi data, penyajian data, dan
penarikan kesimpulan atau verifikasi.
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Analisis Data
Sebagian
besar objek wisata yang berada di Kabupaten Blitar adalah objek wisata alam,
baik objek wisata darat, dan wisata pantai. Objek wisata pantai sendiri sebagian
belum dikembangkan secara maksimal oleh Pemerintah Kabupaten Blitar. Padahal sektor
inilah yang mampu meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan mampu
mengembangkan peluang usaha bagi masyarakat sehingga akan mampu mengurangi
tingkat pengangguran.
Keseriusan
dalam menangani sektor pariwisata maupun rencana pembangunan tahunan pemerintah
Kabupaten Blitar akan berimbas pada ramainya objek-objek wisata dikunjungi
wisatawan, baik wisatawan mancanegara maupun wisatawan domestik.
Pantai Pangi yang terletak di wilayah Dusun
Krajan, Desa Tumpak Kepuh, Kecamatan Bakung, Kabupaten Blitar. Pantai Pangi
berjarak kurang lebih 45 km dari Kota
Blitar yang juga merupakan pusat Pemerintah Kabupaten Blitar pada saat ini.
Adapun rute yang bisa dilalui jika dari Kota
Blitar, yaitu:
1.
Dari Kota Blitar perjalanan dapat
dimulai melalui perempatan Kawi ke arah selatan;
2.
Ikuti terus rute jalan raya hingga
sampai di Kecamatan Kademangan;
3.
Dari Kademangan ikuti terus rute
jalan raya ke arah selatan (arah Wonotirto);
4.
Ikuti terus rute jalan raya hingga
menjumpai perempatan (Gawang) yang apabila lurus mengarah ke Pantai Tambakrejo
dan apabila berbelok ke kanan mengarah ke Monumen Trisula
5.
Berbeloklah ke kanan
6.
Dari monumen Trisula, susuri terus
rute jalan raya dan sampai menjumpai gerbang kawasan wisata tersebut di kanan
jalan.
Kalau bepergian ke Pantai Pangi sebaiknya
menggunakan kendaraan pribadi, karena belum ada angkutan umum yang menjangkau
sampai ke lokasi. Jika naik kendaraan
bermotor, baik beroda dua maupun beroda empat, tetap tidak dapat masuk sampai
ke bibir pantai, kecuali kendaraan off
road. Karena ada sungai yang menghalangi untuk masuk ke pantai. Sehingga
pengunjung harus berjalan kaki untuk masuk ke wilayah pantai, tetapi jaraknya
cukup dekat hanya sekitar 200 meter hingga sampai ke Pantai Pangi.
Berikut ini adalah data tentang kondisi pantai
Pangi, berdasarkan:
1.
Luas Wilayah
Luas
wilayah Pantai Pangi meliputi panjang 1 km, dengan lebar bervariasi sampai
dengan 50-300 m (tergantung pasang surut ombak). Objek wisata Pantai Pangi masuk
ke wilayah Dusun Krajan Desa Tumpak Kepuh, Kecamatan Bakung, Kabupaten Blitar.
2.
Infrastruktur
Infrastruktur
yang telah ada di daerah wisata Pantai Pangi sekarang masih sangat sederhana
antara lain berupa:
1)
Jaringan Transportasi
Jaringan
transportasi menuju obyek wisata Pantai Pangi berupa jalan masuk lokasi
sepanjang 45 km dari Kota Blitar. Jalan dengan lebar 6 meter, ketika sudah
masuk wilayah Blitar selatan yang berkelok-kelok tajam, turun, dan naik serta
sebagian rusak. Untuk sampai ke lokasi objek wisata bahkan belum ada angkutan
umum yang melaluinya.
2)
Jaringan listrik
Jaringan
listrik menuju pantai Pantai Pangi belum terpasang listrik oleh PLN. Sehingga
kalau malam hari suasana cukup gelap, sehingga aktivitas pariwisata hanya
berlangsung pada siang hari saja.
3)
Jaringan air bersih
Jaringan
air bersih masih belum diperhatikan oleh pemerintah maupun warga setempat,
karena air bersih yang kurang memadahi, wisatawan susah untuk mencari air
sesudah mandi di laut ataupun untuk membersihkan diri.
4)
Lapangan parkir
Lapangan
parkir di lokasi wisata hanya ala kadarnya dan diurus oleh warga setempat, jika
kendaraan pengunjung membludak lahan parkir menjadi kurang luas.
5)
Fasilitas Wisata
a. Belum ada penjaga
pantai yang resmi
b. Belum ada kamar
mandi dan toilet yang resmi
c. Belum ada tempat
ibadah bagi umat Islam (sebagai pengunjung mayoritas)
d. Belum ada
kantin/warung yang buka secara tetap
4.2.
Sintesis
Berdasarkan
analisis data di atas dapat dicarikan solusi, untuk mengatasi permasalahan yang
terkait dengan objek wisata Pantai Pangi. Seperti juga objek wisata pantai yang
lain di Kabupaten Blitar, masalah infrastruktur masih merupakan kendala dalam
mengembangkan objek wisata. Buruknya akses jalan merupakan salah satu penyebab
enggannya wisatawan untuk berkunjung ke pantai.
Sehingga (a) cara menarik wisatawan agar datang pada
daerah wisata Pantai Pangi, dengan cara:
1.
Perbaikan infrastruktur
Objek
wisata Pantai Pangi hanya banyak dikunjungi oleh wisatawan lokal dari wilayah
Kabupaten Blitar saja. Wisatawan domestik dan mancanegara belum begitu tertarik
untuk mengunjungi objek tersebut. Menurut salah seorang pengunjung
ketidaktertarikan tersebut mungkin karena kurangnya promosi dan belum optimalnya
pengelolaan objek wisata Pantai Pangi. Mereka lebih tertarik ke Pantai Tambakrejo
di Kecamatan Wonotirto atau bahkan ke Pantai Popoh di Kabupaten Tulungagung yang
secara alam memang lebih bagus dan lengkap fasilitasnya.
Jumlah
wisata pengunjung rata-rata puluhan orang pada hari biasa tapi meningkat
menjadi ratusan pada hari libur. Kunjungan wisata banyak dilakukan pada hari
Minggu atau libur. Kunjungan wisata banyak dilakukan pada pagi hari atau sore
hari.
Jika
infrastruktur wisata pantai ditata dan dilengkapi, kemungkinan besar wisatawan
akan semakin banyak yang berkunjung. Infrastruktur di sini berarti semua hal
yang berkaitan sarana dan prasarana mulai dari perbaikan jalan raya, promosi
dan publikasi di berbagai media, pemasangan penunjuk arah jalan, fasilitas umum
yang ada di lokasi wisata, dan sebagainya.
2.
Penataan Aset Objek Wisata Pantai Pangi
Guna
pengembangan objek wisata Pantai Pangi, aset yang dimiliki objek wisata
tersebut sangat penting diperhatikan. Aset ini meliputi asset bergerak dan aset
tidak bergerak. Titik berat pengembangan objek Wisata Pantai Pangi adalah
pengembangan objek wisata alam sehingga aset berupa alam sangat dibutuhkan.
Sedangkan aset bergerak dikembangkan sebagai penunjang atau sebagai penambah
daya tarik bagi kehadiran para wisatawan. Aset ini juga dapat dimanfaatkan oleh
pelaku wisata yang lain. Secara umum aset-aset yang dimiliki oleh objek wisata Pantai
Pangi adalah :
a. Tanah
Tanah
milik Pantai Pangi status tanah milik negara yang sampai saat ini belum
bersertifikat (Perhutani). Tanah ini sebagian masih dikelola oleh rakyat untuk
pertanian dan perdagangan.
b. Pantai
Taman wisata
Pantai Pangi memiliki panjang pantai 1 km. Pantai dan segala
penunjangnya ini merupakan keindahan alam yang akan dijual kepada para
wisatawan, baik lokal, domestik maupun asing.
c. Telaga Air Payau
Pantai Pangi memiliki keunikan, karena terdapat telaga
air payau yang cukup luas di sampingnya.
d. Pendaratan Kapal
Pendaratan
kapal nelayan juga dapat dijual kepada para wisatawan yang ingin membeli secara
langsung sebagai oleh-oleh.
e. Hutan Pantai
Hutan
Pantai sangat diperlukan untuk menjaga keseimbangan ekosistem. Sayangnya pada kawasan
wisata ini tidak mengembangkan hutan pantai berupa hutan bakau dan cemara laut.
Padahal pengembangan hutan ini juga untuk mencegah abrasi air laut.
f. Pedagang
Objek
wisata Pantai Pangi memberikan peluang
kerja bagi sebagian
masyarakat Kabupaten Blitar dari sektor perdagangan.
g. Seafood
Makanan
khas laut yang disediakan oleh warung makan memang masih perlu dikembangkan.
Makanan ini berupa ikan bakar/goreng, cumi, kepiting, bakso kakap/tengiri, dan
sebagainya.
Adapun (b) cara mengembangkan pendapatan ekonomi
masyarakat pada daerah wisata Pantai Pangi adalah:
1.
Mengubah Perilaku Masyarakat
Masyarakat
Desa Tumpak Kepuh yang sebagian besar merupakan masyarakat nelayan memang
sangat sulit untuk mengubah pola hidupnya menjadi masyarakat pelaku wisata. Hal
ini disebabkan pada masyarakat nelayan yang biasa dengan lingkungan yang kumuh
sangat sulit untuk menjaga kebersihan dan keindahan lingkungannya, ditambah
perilaku yang kasar dan berpendidikan rendah.
Dalam
hal menyambut adanya kepariwisataan masyarakat Desa Tumpak Kepuh dan sekitarnya
memang tampak belum siap. Masyarakat memang sangat sulit untuk mengubah pola
tingkah laku mereka dalam menerima wisatawan. Kesiapan masyarakat sekitar juga
belum tampak dalam memanfaatkan kesempatan adanya program kepariwisataan ini.
Namun
mau tidak mau, masyarakat Desa Tumpak Kepuh harus mulai bisa mengubah perilaku
dan bersikap wellcome terhadap
kedatangan para wisatawan ke daerahnya. Jika hal ini dilakukan keberadaan
daerah wisata Pantai Pangi yang tersambung dengan wisata Gua Umbul Tuk dan
Pantai Gayasan bisa menjadi nilai tambah ekonomi bagi masyarakat setempat.
2.
Masyarakat Aktif menjadi Pelaku Wisata
Ketika
masyarakat telah mengubah perilakunya, dari masyarakat nelayan menjadi
masyarakat yang sadar wisata. Akan banyak kesempatan yang bisa diraih untuk
menaikkan keadaan ekonominya.
Akan
lebih baik, jika masyarakat setempatlah yang mengambil kesempatan tersebut.
Seperti misalnya, menjadi penyedia sarana wisata, penjual makanan khas laut
seperti ikan bakar, bakso ikan, souvenir, penyewaan perahu, pemandu wisata, dan
sebagainya.
Jika
berbagai hal di atas, dilakukan oleh masyarakat Desa Tumpak Kepuh, daerah
wisata Pantai Pangi bisa menjadi salah satu objek wisata andalan dan juga ikon
bagi Kabupaten Blitar, maka otomatis pendapatan dan kemakamuran akan dicapai
oleh mereka.
BAB V
PENUTUP
5.1
Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
1.
Kabupaten Blitar memiliki
banyak objek wisata pantai yang indah dan menarik, salah satu di antaranya adalah
Pantai Pangi.
2.
Pantai Pangi yang terletak
di Desa Tumpak Kepuh Kecamatan Bakung, walau berjarak cukup jauh dari pusat
pemerintahan tetap masih bisa dijangkau. Meskipun kondisi jalan kurang begitu bagus dan
tidak ada angkutan umum yang melayaninya.
3.
Kondisi objek wisata masih
mengandalkan pada keindahan alam dan kurang lengkap sarananya.
4.
Pengunjung kebanyakan
wisatawan lokal dan hanya ramai pada hari Minggu dan hari libur, seperti pada
akhir tahun. Pengunjung ramai waktu pagi dan sore untuk menikmati keindahan
matahari terbit dan terbenam.
5.
Pantai Pangi masih
perlu adanya pengembangan. Pengembangan ini meliputi (a) tata guna lahan, (b)
infrastruktur, (c) fasilitas umum, (d) akomodasi, (e) restoran, (f) fasilitas
rekreasi, (g) budaya, (h) masyarakat pelaku wisata, (i) manajemen, dan (j)
pedagang.
5.2
Saran-saran
1.
Agar segera memperbaiki
infrastruktur pada objek wisata Pantai pangi, terutama yang mendesak adalah
pembangunan jembatan agar kendaraan pengunjung bisa langsung sampai ke lokasi.
2.
Agar mempersiapkan
penjaga pantai yang resmi dan terlatih, agar keamanan dan kenyamanan pengunjung
tetap terjaga.
3.
Agar segera membangun fasilitas
kamar mandi dan toilet yang baru, bersih, dan tidak hanya satu.
DAFTAR
PUSTAKA
Hadari
Nawari, 1990. Metode Penelitian Bidang Sosial. (online), (http://muhsholeh.blogspot/2012/09/konsep-pengembangan-wilayah.html),
diakses tanggal 25 Juni 2015.
Hari
Karyono, 1997. Kepariwisataan Indonesia.
Penerbit: PT. Gramedia Widiasarana. Jakarta.
http://tourismbali.wordpress.com (diakses 25 Juni 2015)
Pitana, I Gde
dan Putu G. Gayatri. 2005. Sosiologi Pariwisata. Andi.Yogyakarta.
Sari,
P.N.K. 2012. Definisi Geografi pariwisata
(Online), (http://vitanakumala.blogspot.com/2012/09/definisi-geografi-tumbuhan-dan-hewan.html), diakses
tanggal 25 Juni 2015.
Spillane J. James, 1987. Geografi Pariwisata,
(online) (http://1janumuhammad.wordpress.com/2013/01/20/geografi ekonomi dan
pariwisata), diakses tanggal 25 Juni 2015.
Sutrisno
Hadi, 1988. Metodologi Research.
Penerbit : Fakultas Psikologi UGM. Yogyakarta.
Suwantoro,
Gamal. 2004. Dasar-dasar Pariwisata. Andi.Yogyakarta.
Wahab
Saleh, 1989. Manajemen Pariwisata.
Penerbit : Pradnya Paramita. Jakarta.
LAMPIRAN
1
![]() |
Bermain Ombak di karang Pantai Pangi |
Lokasi Pantai Pangi
Mandi
Telaga Air Payau
Bermain di Pantai Pangi
|
BIODATA LENGKAP
TTL : Curup, 28 Oktober 1999
Karya
ilmiah yang pernah dibuat : -
Penghargaan
yang pernah diraih : -
Alamat :
Dusun Klepon RT 01 RW 04
Desa Sidodadi Kecamatan Garum
Hobi : Menulis
Cita-cita :
Polwan
Nama
orang tua : a. Bapak : Anwar Efendi
b.
Ibu : Karmila
BIODATA
LENGKAP
|
TTL
: Blitar, 26 Maret 2000
NIS
: 6676
Karya
ilmiah yang pernah dibuat : -
Penghargaan
yang pernah diraih : -
Alamat
: Dusun Klepon RT 01 RW 04
Desa Sidodadi Kecamatan Garum
Hobi :
Membaca
Cita-cita
: Pengusaha
Nama
orang tua
: a. Bapak : Kusno
b.
Ibu : Winarti
BIODATA
LENGKAP
|
TTL : Blitar, 08 Desember 2001
NIS
: 6900
Karya
ilmiah yang pernah dibuat : -
Penghargaan
yang pernah diraih : -
Alamat
: Jl. Mawar RT 01 Kelurahan Tawangsari
RW 07 Kecamatan Garum
Hobi
: Menari
Cita-cita
: Pramugari
Nama
orang tua
: a. Bapak : Abd. Karim
b.
Ibu : Lilik Pujiati
Terima kasih badik adik telah meng explore wisata pantai Pangi...kami segenap pengelola Pantai Pangi mengucapkan beribu terima kasih ......kalau ada waktu silahkan mampir di kamp kami pokdarwis wisata pantai pangi dan bisa menghubungi kami atas nama Humas Pokdarwis An. Bp. Soimin Hp. 081547169584
BalasHapus